Nggak pernah kepikir deh kalo tahun 2008 kemaren bener2 tahun yang penuh perjuangan, hik..hik...Kejadian berawal ketika agung mulai ribut minta adek karena temen2nya pada cerita kalo udh punya adek. so dia merasa "paling miskin" sedunia karena nggak punya adek sdr .
Nah mulai deh awal tahun kita ke dokter buat lepas spiral, dan program buat adek dimulai deh, sampe suatu hari di bulan Maret, pagi itu di kantor semua berjalan seperti biasa, sekitar jam 10 kok tiba tiba perut bagian bawah terasa sakit yang amat sangat sampe2 mau berdiri dari tempat duduk aja tidak bisa. Setelah aku tunggu beberapa saat agak mereda, aku langsung ke RS yang kebetulan cuma 5 menit dari kantor, itu pun dengan jalan yang masih tertatih2 karena nahan sakit. Sampe disana sama Dokternya lansung dicek total, karena yang sakit perut langsung saja aq di USG abdominal, urine ama darah. Dan jrenggggggg...ketika USG abdominal, Dokter Radiologinya lgs mengatakan kalo kemungkinan besar ada kista yang cukup besar kurang lebih 5 cm . Jujur....aq shock...karena selama ini aku selalu periksa spiral rutin ke Dr kandungan 6 bulan sekali n tiap tahun juga pap smear yang hasilnya juga baek2 aja n plus selama ini nggak ada gejala apa2, kok nggak ketahuan??????
Dari dokter umum langsung dirujuk ke Dr Spesialis Kandungan n Bedah Tumor karena diagnosa sementara itu Kistanya mlintir dan sangat berbahaya karena kalo sekali lagi kejadian bisa pecah tuh kista. Hua..buru2 deh kesana yang kebetulan dokternya ada, n setelah dicek, diagnosanya sama ada kista adenomisis. dan dijelasin kalo efek pengobatanya itu cuma dioperasi (hik..hik...kalo adenomiosis itu nempel di urat/selaput rahim, jadi nggak bisa diangkat kistanya aja) jadi dr lgs minta aku tes darah lagi buat sejauh mana sel kanker, Aq nanya dong kenapa aku bisa secepat itu kena kista, kenapa sewatu periksa pada saat lepas spiral (yang juga di USG dl) kok nggak ketahuan, Dr tsb bilang Kista sampe skr belum jelas penyebabnya, tetapi yang utama itu adalah penyakit akibat kelainan hormon n kadang ada juga yg bilang kalo itu akibat darah balik mens yang tdk keluar dengan sempurna. Oh My God, tambah berurai air mata deh siang itu n keluar dari ruang periksa aku lgs telp papanya Agung n menceritakan semuanya, dia juga kaget bgt tuh, n ngajak sorenya ke dokter kandungan lain untuk cari second opinion.
Dan sore itu aku n suami lgs ke sebuah RSB di Jakarta Selatan menemui Dokter Kebidanan yang punya spesialis Onkologi. Disana diagnosanya sama tapi dokter tersebut menyarankan untuk terapi obat terlebih dahulu, yi suntik endrolin untuk menekan pertumbuhan kista, efeknya aku nggak akan menstruasi selama pengobatan itu sambil terus dipantau perkembangan kistanya. Sebulan berlalu, eh kok aku tetap menstruasi, n perut kadang terasa keras sekali (seperti orang kembung), kan jadinya bingung, kenapa obatnya nggak bereaksi padahal lumayan mahal tuh obat .
Saking parnonya tuh, lgs aja aku ama suami lgs ke dokter kandungan lain, cari Third Opinion (pusing nggak seh), disana dikatakan kalo aku kena kista endometrosis, di kedua saluran , yang kanan 5.4 cm yang kiri 1.9 cm, bukan adenomiosis. N pengobatannya sama yi terapi obat, tapi ganti jadi tapros (jauh lebih mahal hu..hu.. )dan minimal 3 kali suntik, belum lagi ama obatnya yang lumayan amit2 harganya. Sempat hopeless sih, ditambah lagi cape minum obat tiap hari plus pantangannya yang berat yi ayam n telur negri, kacang mede, brokoli plus mie instant yang semua aq suka. Tapi untung d support Agung n papanya sangat besar (tq honey n luv u ....).
Perjuangan panjang itu akhirnya mulai menampakkan titik terang ;), ketika sebulan setelah suntik yang ketiga, dokter bilang kistanya hilang. Thx God...
N sekarang 2 bulan berlalu sejak suntik terakhir, kita lagi program bikin dedek buat Agung he..he...(Wish me luck ya ...)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar